News Photo

Dinas Perkebunan dan Hortikultura Bersama Tim TIPD Gelar Operasi Pasar di Kabupaten Buton Tengah

Dalam upaya untuk mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan lokal, Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Buton Tengah bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) menggelar operasi pasar di wilayah tersebut. Operasi pasar ini diinisiasi sebagai langkah konkret dalam mendukung stabilitas pasar dan memberikan akses langsung kepada masyarakat terhadap produk-produk pertanian lokal.

Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara dalam hal ini diwakili Plt Kepala UPTD Balai Benih Induk hortikultura, Bapak Azimin, S.P., menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Tim TIPD merupakan langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan di wilayah Sulawesi Tenggara. "Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Tim TIPD, dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian dan memastikan ketersediaan produk-produk perkebunan dan hortikultura yang berkualitas untuk masyarakat," ujarnya.

Dalam operasi pasar yang dilaksanakan, berbagai produk perkebunan dan hortikultura dari petani lokal dipasarkan langsung kepada konsumen dengan harga yang terjangkau. Produk-produk tersebut meliputi beragam jenis buah-buahan segar seperti mangga, jeruk, dan aneka cabai, serta sayuran seperti kangkung, bayam, tomat dan kacang panjang. Selain itu, produk-produk olahan seperti keripik buah dan sayuran, serta berbagai produk hortikultura juga tersedia dalam operasi pasar tersebut.

Partisipasi Dinas Perkebunan dan Hortikultura bersama Tim TIPD dalam operasi pasar ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Adanya akses mudah terhadap produk-produk pertanian lokal dan bahan-bahan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat  dengan harga yang terjangkau diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, meningkatkan pendapatan petani, serta mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah.

Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan sistem pemasaran yang inklusif dan berkelanjutan untuk produk-produk pertanian lokal. Dengan kerjasama antara berbagai pihak terkait, diharapkan stabilitas pasar dan ketersediaan pangan lokal dapat terus terjaga demi keberlangsungan sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

Bagikan Berita ini

Komentar